Posted Sabtu, 05 Februari 2011 by anggri

Inilah Cara Mengetahui Keaslian Crop Circle

Posted Kamis, 03 Februari 2011 by anggri
Kemunculan Crop Circle (CC) di Sleman menggemparkan warga sekitar. Menurut Beta-UFO, lembaga yang memperhatikan masalah UFO di Indonesia, berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui keaslian crop circle.


http://static.inilah.com/data/berita/foto/1172982.jpg

Pertama, biasanya akan muncul medan elektromagnetik statis di sekitar lokasi kemunculan CC. Efek ini akan terjadi ketika menyalakan ponsel di daerah itu, maka sinyal akan hilang.

Namun, ketika bergerak menjauh maka sinyal akan kembali lagi. Selain itu, elektromagnetik juga mempengaruhi hewan, kucing dan anjing misalnya. Mereka biasanya akan merasa takut saat berada di lokasi semacam ini.

Kedua, kadar radiasi pun bisa diukur. Pada banyak kasus CC di Inggris biasanya kadar radiasi di lokasi CC akan tinggi dibanding lainnya.

Ketiga, bisa dilihat dari struktur runtuhan tanaman, biasanya pada CC asli hanya berupa runtuhan bengkok (bending) seperti tiba-tiba dipanaskan kemudian dibekukan lagi. Menurut Direktur Beta-UFO, Bayu Amus, terkadang pada tanaman akan terjadi mutasi genetik namun hal itu sulit dilihat.

Mudahnya, orang bisa melakukan uji coba di lokasi aslinya. “Mungkin tidak membuat pola sama dengan hanya menginjak-injak saja,” paparnya.

Menurutnya, jika CC merupakan buatan manusia, maka rebahan tanaman yang diinjak manusia biasanya masuk ke dalam lumpur sawahnya. Seperti diketahui, pada hari ini pula Beta-UFO melakukan penelitian disana dan hasilnya akan diketahui esok hari.

Foto-Foto Crop Circle di Sleman, Yogyakarta :

http://thetruthbehindthescenes.files.wordpress.com/2011/01/yogya.jpg

http://thetruthbehindthescenes.files.wordpress.com/2011/01/prtscr-capture_225.jpg


Sumber :
teknologi.inilah.com

Inilah yang Terjadi Pada Mata Kita Jika Membaca Dalam Cahaya Redup

Posted Selasa, 11 Januari 2011 by anggri



Selama ini masyarakat mengetahui bahwa membaca di tempat yang bercahaya remang bisa merusak mata. Namun yang sebenarnya terjadi adalah tidak merusak mata, namun mata mengalami ketegangan.

http://www.gearfuse.com/wp-content/uploads/2009/01/super-slim-led-page-light_vpwex_58.jpg
 
Kondisi ini biasanya seringkali dilakukan anak-anak sebelum menjelang waktu tidur. Dengan hanya ditemani cahaya redup atau remang dikamarnya, anak-anak membaca buku cerita, komik atau buku lainnya.

Seperti dikutip dari Howstuffworks, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal diungkapkan bahwa membaca di bawah cahaya rendah tidak merusak mata, tapi menyebabkan ketegangan mata. Karena ketika seseorang membaca atau berjalan di cahaya redup, maka mata akan menyesuaikan dengan beberapa cara.

Pertama, retina mata akan mulai memproduksi zat kimia yang lebih sensitif terhadap cahaya, bahkan zat kimia ini dapat mendeteksi cahaya yang dikonversikan ke sinyal listrik serta mengirimkan sinyal ke otak.

http://us.123rf.com/400wm/400/400/destonian/destonian1004/destonian100400010/6719662-boy-reading-bedtime-story-dark-photo-key-light-coming-from-book.jpg

Kedua, iris otot menjadi rileks sehingga menyebabkan pembukaan mata. Hal ini memungkinkan mata untuk mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin, sehingga sel-sel saraf retina bisa beradaptasi dengan cahaya rendah agar retina mata bisa bekerja pada cahaya rendah.

Saat membaca di tempat dengan cahaya redup, fokus akan menjadi lebih sulit, hal ini yang membuat mata harus bekerja keras untuk bisa memisahkan kata dan mata menjadi lebih tegang.

Jika mata bekerja keras untuk waktu yang panjang, maka mata akan menjadi lelah meskipun banyak otot yang digunakan. Kondisi ini dapat mengakibatkan beberapa efek fisik seperti mata sakit, gatal, sakit kepala, nyeri punggung dan leher serta penglihatan berkurang.

Selain itu terkadang seseorang jarang berkedip karena terlalu fokus pada satu objek, sehingga kemungkinan bisa mengalami mata kering dan rasa tidak nyaman.

Apabila kondisi ini berlangsung terus menerus, maka ketegangan mata akan semakin meningkat. Jika gejala yang dialami tidak berkurang, maka kemungkinan orang tersebut memiliki masalah mendasar seperti mata rabun jauh.

Sebagian besar beranggapan bahwa membaca di cahaya redup menyebabkan kerusakan permanen, kemungkinan karena seseorang sudah memiliki masalah mendasar mengenai rabun jauh dan ditambah dengan terjadinya ketegangan mata.

Karena itu sebaiknya membaca dengan menggunakan cahaya yang baik, yaitu cahaya yang tidak terlau redup tapi juga tidak terlalu silau sehingga mata tidak mengalami ketegangan. Selain itu usahakan untuk sering berkedip jika terlalu fokus pada suatu objek dan lihatlah ke luar jendela setiap 15-30 menit.


Sumber :
detikhealth.com

Puisi Sahabat

Posted Senin, 10 Januari 2011 by anggri

Sahabat Sejati...
Maafkan kepergianku
Sahabat Sejati....
Tunggu Kepulanganku

Biarkan ucapan mereka
mencerca keji persahabatan ini
karena mereka tak dapat mengerti kita

Sahabat Sejatiku....
Teruslah melaju bersama senyum indahmu
Sahabat Sejatiku....
Jangan pernah menangisi aku

Tak ada derai air mata
Tak ada kesedihan di wajahku
karena aku akan pulang membawa sekantung cinta
melebihi persahabatan kali ini

Peluklah aku dengan tawa
Lambaikan tanganmu dengan doa
Sematkan ceria dilukisan wajahmu
biar kusimpan di pigura hatiku